Wednesday 11 March 2009

Perbedaan

hmm, benernya gw ngutip ini dari hasil curhatan temen gw
tapi yaa gw samarin aja yaa.

Setahun yang lalu, aku menangis di tempat yang sama. Ya dikelas ini. di kelas inilah aku tertunduk membisu dengan air mata yg terus menetes menyentuh pipiku. Setahun yang lalu aku harus merelakan Dinda untuk tidak bersamaku lagi. Dinda yang selalu aku lihat senyumannya yg terlihat bahagia bila denganku. Dinda yang dulu selalu bermanja - manja bila denganku. Dan aku harus merelakannya tepat dengan hari ulang tahunku. Mungkin ini sangat tragis, terserah orang mau bilang aku brengsek, atau kurang ajar. Tapi mungkin inilah yang terbaik, pikirku. Semakin lama aku dengannya, semakin besar pula cinta yang ada diantara aku dan dia. Namun, adalah jurang besar yang akan selalu memisahkan aku dengannya, dan aku akan selalu terjatuh dalam jurang dasar itu. Oleh karena itu, aku lebih baik menangis dalam keceriaanku, demi kebahagiaannya. DIA JUGA BUTUH HIDUP, itu pikirku.

Ya, itu hanyalah setahun yang lalu. Kejadian itu memang sudah lewat, namun aku tetap termenung di kelas ini dan tetap memandang kosong ke arah luar jendela menahan sakit ini. SAKIT! sakit sekali, ini memang dengan gadis berbeda. Namun, aku tetap terperosok pada jurang dasar yg dalam ini. Dua kali aku menghadapi masalah ini. Perbedaan ini memang sangat sulit untuk disatukan. Diana, itu nama gadis yang selalu terbayang - bayang di pikiranku ini. Diana yang sangat polos, lugu, dan berpikiran pendek ini bisa juga membuat aku seperti ini. Diana yang aku kira akan membuatku sebulan yang lalu bahagia ternyata menolakku kemarin. Diana yang tidak acuh dengan perbedaan ini, ternyata tetap membuatku terperosok pada lubang yang dalam. Diana yang membuatku berat meski hanya untuk tersenyum sekarang.

Terima kasih Dinda, terima kasih Diana.
-Dio

No comments:

Post a Comment